Problema
yang selama ini dikhawatirkan akhirnya datang juga, pertanyaan tersebut memang
ditujukan kepada saya. Saya sendiri sangat berterima kasih sudah ingatkan akan
hal tersebut. Dan tidak hanya pertanyaan itu saja! banyak juga saran-saran dari
teman-teman saya yang menyatakan seperti pertanyaan diatas. Teman SMP “bro, gmn
di SMA udah ada cewek belum? Masa dari SMP belum pernah pacaran sih lo?” saya
pun menjawab simpel “Tenang jodoh ditentukan oleh Tuhan”
Awalan dan niatan saya untuk tidak
mempunyai pasangan diusia muda saat ini adalah untuk lebih difokuskan pada masa
depan pendidikan saya. Tanggapan lain teman-teman sekolah pun menyatakan
“Seorang Fetsu mah, selalu modus mulu sama siswi-siswi di SMA”. Kalo pun saya
mendekati siswi-siswi tidak jadi masalah dong, dan itu pun hanya hiburan semata
saja. “Ketakutan untuk tidak mengenal lawan jenis” kata-kata tersebut yang
selama ini saya terapkan dalam kehidupan saya. Yaa wajar saja lah supaya ada
pendekatan dengan lawan jenis tetapi tidak untuk menjadi pasangan ataupun
pacar.
Sejujurnya dalam benak seorang
perempuan menilai “Wahhh,, jangan-jangan lu homo dong fet?”. Saya beranggapan
bahwa tidak selalu yang tidak mempunyai pacar itu homo! Damn saya masih ada
minat kok untuk mengenal lawan jenis. “Alasan kenapa lo selalu posesif
dihadapan perempuan?”. Bukan untuk menyombongkan diri sendiri, didalam diri
saya pun masih banyak kekurangan yang meskinya tidak pantas akan hal tersebut
(dikiranya kepedean banget), dan sikap saya selama ini posesif itu bertujuan untuk
mengenal karakteristik dari setiap lawan jenis yang berbeda-beda. Makanya saya
pun bukan bermaksud untuk menjadi “Pemodus” walaupun dikira orang lain saya
sudah jago dalam hal berpasangan ataupun pacaran dan ternyata itu salah besar.
“Apa lo punya masalah gitu sama
cewek ataupun orang lain dimasa lampau?”. Jujur saja yang namanya punya
pasangan pasti dibutuhkan pertanggungjawaban, Sebagai lelaki sejati seharusnya
bisa. Maaf! Saya mengambil pelajaran dari kedua orang tua saya yang dikatakan
sudah pisah, tetapi dalam agama belum. Ya intinya seorang laki-laki haruslah
bertanggungjawab, dan buat saya keputusan yang saya ambil adalah janganlah
mempermainkan perasaan wanita, dan ketika sudah menjadi pasangan yang sah
dimata agama dan hukum haruslah sebagai lelaki menghargai sang istri
sebagaimana semestinya.
Hahahahaaa… bijak banget ya saya?
Walaupun begitu saya tetap menghargai wanita dan haruslah pilih yang
benar-benar tulus, biar nantinya jangan menyakiti hati mereka para kaum
hawa.