Kepemimpinan :
Kepemimpinan atau
leadership adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan
pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang
ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Teori Kepemimpinan :
1. Teori Sifat :
Teori ini bertolak dari
dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh
sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar
pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang
berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan
pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai
atau ciri-ciri di dalamnya.
2. Teori Perilaku :
Dasar pemikiran teori
ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan
kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini,
pemimpin mempunyai deskripsi perilaku :
Perilaku seorang
pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau
berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan
kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu
terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas
organisasi.
3. Teori Situsional :
Keberhasilan seorang
pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan
perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan
situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan
ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu
menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah :
– Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas.
– Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan.
– Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan.
– Norma yang dianut kelompok.
– Rentang kendali.
– Ancaman dari luar organisasi.
– Tingkat stress.
– Iklim yang terdapat dalam organisasi.
faktor-faktor penting yang mempengaruhi kepemimpinan
tersebut, diantaranya adalah :
1. Faktor Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan personal adalah kombinasi antara potensi
sejak pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang
ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan
lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia
hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar. Sebaliknya jika manusia
lahir tidak dengan potensi kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif
dari lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan kemampuan yang standar pula.
Dengan demikian antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan adalah
dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
2. Faktor Jabatan
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin
duduki. Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini,
semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan
yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah
pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan
mempunya pengarauh yang berbeda.
3. Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku
kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika
hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit
untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka
perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi
adalah religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan
spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia
juga memilah dan memilih kemampuan para
pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat atau tidak.
Implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi
Teori Managerial Grid
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua
dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for
production”. Pada dasarnya teorimanagerial grid ini mengenal lima gaya
kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk
menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan
organisasi.
Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara
individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan
menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi
tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian
dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama
lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan
dan penghargaan.
Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama
keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam
organisasi.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan
antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang
mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan
memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan
Sumber.
http://herisllubers.blogspot.co.id/2013/06/implikasi-manajerial-kepemimpinan-dalam.html